APLIKASI TEORI GRAF PADA ANALISIS JEJARING SOSIAL

ABSTRAK Pada makalah Struktur Diskrit ini saya akan mengulas aplikasi teori graf terhadap salah satu ilmu sosiologi, yaitu analisis jejaring sosial. Di sini sayaakan membahas teknikteknik penghitungan pada metode graf seperti sentralitas dan derajat dan bagaimana nilai-nilai tersebut digunakan dalam analisis jejaring sosial dan dapat memecahkan berbagai masalah sosiologi dalam suatu jejaring sosial. Selain itu saya juga akan menjabarkan terminologterminologi dalam analisis jejaring sosial yang ternyata hampir sama dengan teori graf Kata kunci: aplikasi teori graf, sosiologi, analisis jejaring sosial, sentralitas, derajat, terminologi 1. PENDAHULUAN Matematika memang salah satu pamungkasnya ilmu. Mengapa? Karena hampir semua ilmu lain tidak bisa berkembang tanpa adanya Matematika. Selain itu, bisa kita bilang juga bahwa hampir semua ilmu membutuhkan matematika pada teori-teorinya. Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, hampir semua membutuhkan Matematika. Namun ada pertanyaan menarik: Apakah ilmu politik membutuhkan matematika? Bagaimana dengan Sosiologi? Ternyata tak bisa dibantah ilmu tersebut membutuhkan matematika. Pada ilmu politik, matematika tidak hanya ambil bagian pada bagaimana cara menghitung jumlah anggaran kampanye. Bagian tersebut membutuhkan salah satu teori dari Matematika Diskrit, yaitu Graf. Apa andil graf dalam ilmu-ilmu sosial ini? Analisis jejaring sosial, atau social network analysis terbukti sebagai bidang yang penting di zaman ini. Ilmu ini tentu saja membutuhkan teori graf sebagai inti utama dari pengukuran-pengukuran penting di dalamnya. Ilmu ini memiliki aplikasi yang penting di ilmu sosiologi. Mulai dari strategi berpolitik hingga membuka jejaring teroris kelas dunia yang meruntuhkan WTC 2001 lalu.[2] Analisis jejaring sosial adalah salah satu bidang ilmu yang memiliki teori, metode, dan riset tersendiri. Akhirakhir ini bidang ini makin populer karena sudah benyak bermunculan teknologi untuk menganalisis jejaring sosial. Berikut grafik kenaikan pada pematenan teknologi analisis jejaring sosial. Gambar 1. Grafik kenaikan aplikasi paten untuk teknologi[1] 2. PEMBAHASAN Pada pembahasan makalah ini, pertama-tama saya akan memberikan kejelasan representasi simpul dan sisi pada analisi jejaring sosial, lalu saya akan memberikan arti tbebrapa erminologi penting pada ilmu analisis jejaring sosial, dan di akhir bab akan diberikan beberapa cara menghitung pengukuran di bidang analisis jejaring sosial yang ternyata membutuhkan teori graf sebagai ilmu utamanya. MAKALAH IF2091 TAHUN 2009: APLIKASI TEORI GRAF PADA ANALISIS JEJARING SOSIAL 2.1 Graf dan Analisis Jejaring Sosial Banyak istilah-istilah teori graf yang dipakai pada analisis jejaring sosial. Simpul pada teori graf bisa dilambangkan sebagai individu, kelompok, komunitas, dan sebagainya. Sedangkan sisi[2] sebagai “hubungan” antar individu. Misalnya apabila ada sisi antara A dan B , berarti mereka sudah saling berkenalan. Manfaat sisi pada graf pada analisis jejaring sosial ini lebih mendalam pada graf berbobot. Justru graf berbobot ini lebih banyak digunakan daripada graf tanpa bobot. Bobot pada sisi digunakan sebagai berbagai ukuran dalam analisis jejaring sosial. Ukuran tersebut bisa “kedekatan”, “tingkat permusuhan”, prestige, “tingkat kecintaan”, dan sebagainya. 2.2. Terminologi Pengukuran Berikut terminologi pengukuran penting yang dipakai analisis jejaring sosial. Ternyata banyak yang sama dengan terminologi teori graf: • Keantaraan. Keantaraan mengukur banyaknya koneksi suatu individu. Pada teori graf, keantaraan ini adalah sentralitas suatu simpul pada suatu jejaring. Keantaraan ini juga mengukur konektifitas tetangga suatu simpul. • Jembatan. Yang dimaksud jembatan pada analisis jejaring sosial adalah suatu sisi yang apabila sisi tersebut diputus maka akan menimbulkan pemisahan satu graf menjadi dua graf. Konsepnya sama seperti jembatan pada teori graf. • Kedekatan. Kedekatan adalah derajat bagaimana individu dekat dengan anggota jejaring lainnya. Kedekatan ini menggunakna graf berbobot dalam aplikasinya. Kedekatan ini adalah kebalikan dari jumlah bobot terpendek antara individu ke semua individu lain. Makin tinggi kedekatan artinya suatu individu mempunyai ikatan erat dengan antar temannya. • Koefisien cluster. Koefisien ini mengukur derajat bagaimana kenalan-kenalan individu ternyata kenal satu sama lain dan membentuk cluster. • Derajat. Seperti derajat pada teori graf, derajat pada analisis jejaring sosial juga merupakan jumlah hubungan ke simpul lain. Di sini bisa disebut sebagai jumlah ”teman langsung”. • Kepadatan. Kepadatan adalah tingkat bagaiamana suatu jejaring sosial kenal semua anggota di dalamnya. Jejaring yang padat memiliki jumlah sisi yang mendekat jumlah sisi yang memungkinkan dalam jejaring tersebut. • Sentralitas eigenvektor. Ini adalah ukuran pentingnya suatu simpul dalam suatu jejaring. Derajat ini memberi nilai relatif pada suatu simpul berdasarkan prinsip bahwa koneksi ke simpulsimpul yang memiliki skor tinggi lebih berkontribusi pada skor simpoul yang ingin kita ukur dibandingkan koneksi ke simpul yang memiliki skor kecil. • Radialitas. Derajat lingkupan kenalan suatu simpul sehingga memiliki pengaruh pada jejaring sosial tersebut. • Kohesi struktural. Jumlah simpul minimal yang apabila dihilangkan dapat memisahkan satu graf menjadi dua graf. Bisa diartikan jumlah orangorang penghubung antar komunitas, dll. • Ekuivalensi struktural. Derajat bagaimana suatu simpul-simpul memiliki koneksi-koneksi yang sama di jejaring tersebut. Misal A ekivalen struktural dengan B karena A dan B memiliki teman-teman yang sama. • Lubang struktural. Lubang statis yang dapat diisi secara strategis. Digunakan dalam ide social capital, yaitu ide bagaimana kita bisa mengontrol komunikasi antar dua orang lain apa bila kita terhubung dengan dua orang tersebut. 2.3. Beberapa Pengukuran dalam Analisis Jejaring Sosial Setelah mengerti maksud terminologi di atas, mari kita masuk ke matematika dan teknis bagaimana cara menghitung atau mengukur pengukuran-pengukuran di atas. 2.3.1. Keantaraan Keantaraan adalah pengukuran sentralitas suatu simpul. Kenataraan bisa sebagai simbol ”kekuatan” atau ”pengaruh” syatu individu dalam jejaring sosial. Keantaraan individu X secara matematis adalah perbandingan antara jalan terpendek antar semua anggota jejaring yang melewati X dibandingkan jalan terbentuk antar semua individu (dengan dan tanpa melewati X). CBa = Σ  s≠t≠v∈V  st a  st (1) MAKALAH IF2091 TAHUN 2009: APLIKASI TEORI GRAF PADA ANALISIS JEJARING SOSIAL Di atas adalah persamaan matematis formal dari keantaraan[4]. Pembilang dari persamaan di atas adalah semua jalan terpendek antar semua simpul, kecuali a, di jejaring yang melewati a, sedangkan penyebutnya adalah semua jalan terpendek antar semua simpul kecuali a. Coba kita hitung keantaraan di contoh sampel berikut. Gambar 2. Graf sampel Bobot pada graf di gambar 2 adalah derajat “kedekatan” atau “mudahnya berkomunikasi” antar individu yang terhubung pada sisi tersebut. Misalnya A lebih dekat dengan B daripada C karena bobot sisi antar individu tersebut lebih tinggi. Maka “jalan terpendek” yang dimaksud di sini harus diubah dulu. Karena makin dekat antar individu artinya makin pendek. Bobot-bobot pada sisi graf di atas harus dibalik dulu baru kita bisa menentukan jalan terpendek antar individu. Pembalikan bobot ini sering digunakan dalam analisis jejaring sosial. Daftar jalan terpendek antar simpul (setelah dibalik bobotnya): 1. A-B 2. A-C 3. A-F-D 4. A-F-D-E 5. A-F 6. A-B-G 7. B-C 8. B-A-F-D 9. B-A-F-D-E 10. B-A-F 11. B-G 12. C-D 13. C-D-E 14. C-A-F 15. C-G 16. D-E 17. D-F 18. D-C-G 19. E-D-F 20. E-D-C-G 21. F-A-B-G Kita akan membandingkan keantaraan A, C, F dan D. Kita mulai dulu dengan simpul C. Pembilang pada persamaan keantaraan (1) untuk C adalah 2, di dapat dari jumlah jalan terpendek dari 21 jalan di antas yang melewati C, namu C bukan ujungnya. Jalan tersebut adalah 18 dan 20. Sedangkan penyebutnya adalah 15, yaitu jumlah jalan terpendek yang ujungnya bukan C. Artinya keantaraan C adalah CBC= 2 15=0.133… Sekarang mari kita cek keantaraan D. Pembilang di persamaan keantaraan (1) adalah 5, yaitu 4, 9, 13, 19, dan 20. Penyebutnya adalah 15. Maka keantaraan D adalah CBD= 5 15=0.333… Lalu kita oba cek keantaraan A. Pembilangnya adalah 5, yaitu jalan 8, 9, 10, 14, dan 21. Keantaraan A adalah CBA= 5 15=0.333… Lanjut ke keantaraan F. Pembilangnya adalah 4, yaitu 3,4,8, dan 9. Keantaraan F adalah CBF= 4 15=0.266 … Dapat dilihat jelas bahwa D dan A punya keantaraan lebih tinggi daripada F dan C, dan C punya keantaraan lebih kecil daripada yang lainnya. Misal A ingin berkomunikasi dengan D, namun karena mereka belum saling kenal, maka F dibutuhkan sebagai pengantara. Contoh lain adalah apabila F ingin berkomunikasi dengan E. Karena F dan E belum saling kenal butuh D sebagai pengantara komunikasi antar kedu aindividu tersebut. Anehnya, C, yang memiliki koneksi lebih banyak dibanding A, D, dan F malah punya keantaraan lebih kecil. Mengapa? Karena keantaraan ini bukan derajat koneksi yang paling banyak, tapi pentingnya suatu individu dalam komunikasi orang yang tidak saling kenal, atau orang yang kenal namun tidak terlalu dekat. Bobot pada sisi graf dapat kita jadikan sebagai derajat ”mudahnya berkomunikasi” atau ”kedekatan” suatu MAKALAH IF2091 TAHUN 2009: APLIKASI TEORI GRAF PADA ANALISIS JEJARING SOSIAL individu. Ini penting dalam kefektifan dan kelancaran berkomunikasi dalam suatu jejaring sosial. Mari kita jadikan gambar 2 sebagai contoh dari ilustrasi ini. Misal D ingin menyampaikan suatu berita kepada A, atau ingin meminta pertolongan A. Ternyata D tidak kenal dengan A (tidak ada sisi yang menghubungkannya secara langsung). Nah, D ingin menggunakan kenalannya D, F, dan C untuk menyampaikan berita ini pada A. D melihat kedekatan ketiga temannya ini dengan A. Ternyata C punya kedekatan 1 dengan A, F punya kedekatan 2 dengan A, dan E (walaupun dekat dengan D) tidak kenal dengan A. Tentu D akan memilih berkomunikasi dengan F, lalu meminta F menyampaikannya pada A. Mengapa? Karena F lebih mudah berkomunikasi dengan A daripada C berkomunikasi dengan A. Oleh karena itu, F dianggap lebih penting sebagai pengantara daripada C. C memang memiliki banyak koneksi, namun C tidak terlalu dekat dengan koneksinya, sedangkan F lebih dekat, sehingga banyak orang yang memilih jalur lewat F daripada C dalam berkomunikasi. Apa fungsi dari penghitungan keantaraan ini pada analisis jejaring sosial? Keantaraan ini bisa sebagai derajat kekuatan atau pengaruh suat individu pada jejaring sosial. Bayangkan apabila A hilang dari jejaring sosial itu, maka tiap individu pada jejaring sosial sulit untuk berkomunikasi satu sama lain, karena A adalah pengantara yang hebat jejaring tersebut.[3] 2.3.2 Derajat Istilah derajat pada teori graf juga diaplikasikan pada analisis jejaring sosial. Yap arti dari derajat adalah jumlah hubungan simpul ke simpul lain secara langsung. Pada Gambar 2, dapat dilihat bahwa simpul A memiliki derajat 3, simpul G 2, simpul F 2, simpul C 4, dan simpul E 1. Derajat pada analisis jejaring sosial digunakan sebagai tingkat ”popularitas” atau ”keselebritian” seseorang. Makin tinggi derjaat suatu simpul, maka makin banyak kenalan individu yang direpresentasikan simpul tersebut. Di Gambar 2, yang paling tinggi derajatnya adalah C yaitu dengan derajat 4. Tingginya derajat ini dibutuhkan dalam analisis jejaring sosial sebagai ukuran orang yang populer, punya banyak koneksi, dan kenalan. Bisa juga individu yang derajat tinggi adalah orang yang aktif dalam bersosialisasi. Dalam menangkap jaringan kriminal, orang yang berderajat tinggi ini penting untuk ditangkap, karena dia paling banyak tahu tentang anggota jaringan lain (paling banyak kenalan) sehingga polisi dapat mengetahui letak atau jejak banyak anggota lain dengan menginvestigasi orang ini. Namun, tingginya derajat suatu individu tidak selalu berarti individu itu paling penting pada suatu jejaring sosial. Seperti yang telah dibuktikan pada upabab 2.3.1, bahwa yang berkekuatan adalah A dan D karena keantaraannya. Mengapa C bisa memiliki derajat tinggi tapi keantaraannya rendah? Hal ini disebabkan C memang kenal dengan banyak orang, namun orang-orang yang Ia kenal sudah kenal banyak orang yang C kenal sehingga tidak butuh C sebagai perantara. D sebaliknya, G hanya kenal dengan D, sehingga walaupun kenalannya tidak sebanyak C, D penting karena tanpa D, G tidak dapat ikut berkomunikasi dalam jejaring sosial tersebut. 2.3.3 Kedekatan (global) Kedekatan yang dimaksud pada subab ini bukanlah kedekatan antar simpul seperti yang dibicarakan pada subab-subab sebelumnya, yaitu bobot sisi. Sekarang kedekatan tidak diasosiasikan pada sisi tapi pada simpul. Bagaimana caranya? Kedekatan sebuah simpul adalah derajat dekatnya simpul tersebut kepada simpul-simpul yang lain. Derajat individu dalam jejaring sosial memang mengartikan individu tersebut banyak kenal dengan anggota lain, namun belum tentu dekat dan mengetahui detil anggota lain. Nah, ukuran kedekatan global inilah sebagai derajat bagaimana ”baik” sesorang berteman, misalnya, dengan teman-temannya. Secara matematis, kedekatan adalah[4] Cc v = n−1 Σ t≠v∈V d G v , t (2) dG adalah jarak geodesi dari v ke t. Yang dimaksud jarak geodesi ini sebenaranya adalah jumlah bobot dari sisi yang menghubungkan v dan t pada jarak terdekat. n adalah jumlah seluruh simpul. Inti atau ikhtisar dari rumus di atas adalah kebalikan rata-rata jarak v ke seluruh simpul lain. Artinya bila rata-rata jarak v dengan simpul lain besar, maka kedekatan simpul tersebut kecil, dan sebalikya. Mari kita tes gambar 2 dengan mengecek siapakah yang paling dekat dengan orang-orang lain. Sekali lagi kita harus membalikkan bobot di gambar tersebut karena bobot tersebut merupakan nilai ”kemudahan berkomunikasi” bukan ”jarak”. Berikut tabel hubungan terpendek tiap simpul. MAKALAH IF2091 TAHUN 2009: APLIKASI TEORI GRAF PADA ANALISIS JEJARING SOSIAL Tabel Hubungan Terpendek Antar Simpul Simp Simpul yang ingin dihubungkan Jml. Kede kata A B C D E F G n A – 0.33 1 1.5 1.83 0.5 0.83 6 1 B 0.33 – 1 2 2.33 0.83 0.5 7 0.86 C 1 1 – 1 1.33 1.5 0.5 6.33 0.95 D 1.5 2 1 – 0.33 1 1.5 7.33 0.82 E 1.83 2.33 1.33 0.33 – 1.33 1.83 8.98 0.67 F 0.5 0.83 1.5 1 1.33 – 1.33 6.5 0.92 G 0.83 0.5 0.5 1.5 1.83 1.33 – 6.5 0.92 Ternyata A punya kedakatan yang paling tinggi dibandingkan yang lain. Karena bobot dalam graf sampel kita adalah nilai “kemudahan berkomunikasi”, bisa diartikan A paling mudah berkomunikasi dengan anggota jejaring sosial lainnya. Sedangkan E, yang punya kedakatan paling rendah berarti paling sulit untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya. Jelas kita lihat pada graf E harus melewati D terlebih dahulu untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya. IV. KESIMPULAN Salah satu ilmu yang sedang pesat berkembang kini, analisis jejaring sosial, sangat membutuhkan teori graf dari matematika diskrit dalam metode-metode pengukurannya. Beberapa diantaranya adalah sentralitas keantaraan, derajat, dan sentralitas kedekatan dalam teori graf. Sentralitas tersebut bisa diartikan pentingnya suatu individe pada suatu jejaring sosial. REFERENSI [1] http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network, akses 17 & 18 Desember 2009, 18.00~23.00 & 06.00~11.30 [2] Munir, R,, “Struktur Diskrit”, Program Studi Teknik Informatika STEI ITB, 2009. [3] http://www.orgnet.com/sna.html, akses 18 Desember 2009, 06.00~16.00 [4] http://en.wikipedia.org/wiki/Closeness_(graph_theory), akses 18 Desember 2009, 06-00~17.00 MAKALAH IF2091 TAHUN 2009: APLIKASI TEORI GRAF PADA ANALISIS JEJARING SOSIAL

Maengapa orang Yahudi dikatakan paling pintar??

Mengapa Orang Yahudi, rata-rata pintar ? Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut :

Ternyata, bila seorang Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika. mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam kandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).

Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan,karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging , hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.

Yang istimewa lagi adalah : Di Isarel, merokok itu tabu ! Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita perhatikan , maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi ! Tetapi yang merokok , bukan orang Yahudi.

Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai bahasa , minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.

Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematik dengan konsep yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring nya Bisnis, adalah, dalam tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel, fakultas “business and fashion“.

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari. Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk “fokus” dalam berpikir !

Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium, “research and development” khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle. pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.

Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel , bahwa nekotin hanya akan menghasilkan generasai yang “Bodoh” dan “Dungu”.

Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar ! Tinggal, pertanyaannya adalah, apakah kepintarannya itu banyak manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup umat manusia secara keseluruhan.

12-02-09, 05:46 PM

BIOGRAFI SOEHARTO

Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.

Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.

Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.

Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.

residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.

Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.

Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1).

Seementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!